Apa sih Begalan itu?

Satu kata yang sudah sangat asing terdengar di telinga kawula muda sekarang ini. Begalan merupakan salah satu tradisi budaya masyarkat jawa, utamanya di wilayah Banyumas Raya yang dilaksanakan sebagai bagian dari proses pernikahan. Prosesi Begalan ini dilaksanakan ketika mempelai sang pria merupakan anak Sulung .

Nah di Desa Sidanegara Kecamatan Kaligondang ternyata budaya ini masih eksis lho Guys. Tepatnya di Dusun III Grumbul Klepu. Tradisi ini masih eksis sampai saat ini dibarengi dengan tradisi Boyongan, Mitoni dan Ngupati. Tradisi Begalan ini sering dilakukan oleh warga Desa Sidanegara sebagai salah satu proses dalam pernikahan ketika mempelai sang pria merupakan anak sulung.

Seperti apa sih proses Begalan?

Begalan pada umumnya dimulai dengan kemunculan sosok Gunareka dan Rekaguna yang memasuki tempat pernikahan. Gunareka yang membawa ubarampe didalam Pikulan dihadang oleh Rekaguna kemudian menerima tantangan dan keduanya lalu melakukan tarian peperangan singkat. Setelah itu keduanya kemudian menjelaskan maksud pertunjukan dan menyampaikan pesan pernikahan dengan gaya jenaka. Biasanya pertunjukan budaya begalan ini diakhiri dengan mempersilahkan para tamu atau penonton untuk berebut barang-barang didalam pikulan yang dibawa oleh pihak memepelai laki laki.

Para tamu/penonton berebut ubarampe pikulan

Makna ubarampe dalam Pikulan

  • Pikulan atau wangkring berarti suami istri harus menopang segala kebutuhan dan beban dengan tulus ikhlas dan sesuai dengan kekuatan diri, bukan kekuatan orang lain.
  • Ilir (kipas) bermakna ganda yaitu untuk sumber angin yang berguna untuk mendinginkan nasi dan menyalakan tungku. Makna ilir dalam begalan adalah nasihat untuk mendinginkan suasana dan tidak memanas-manasi orang lain.
  • Siwur memiliki makna agar kehidupan rumah tangga tidak dijalani dengan ngawur atau asal-asalan agar mampu hidup berdampingan dengan lingkungannya.
  • Irig atau saringan bermakna jika mempelai harus bisa menyaring dan berhati-hati dalam menjalani hidup.
  • Kukusan memiliki filosofi sedulur papat limo pancer tentang kesadaran spiritual. Selain itu, ada juga makna bahwa mempelai harus menyikapi panasnya gejolak hidup dengan sabar dan mengambil sisi baiknya saja untuk mendapatkan sebuah kenikmatan hidup.
  • Kekeb atau tembikar penutup penanak nasi berarti pasangan harus menutupi aib satu sama lain.
  • Pedaringan atau kendil menyimpan pesan bagi istri agar bijak dalam menyimpan dan memanfaatkan rezeki yang diberi suami dan bisa memisahkan antara kebutuhan dan keinginan.
  • Layah atau ciri berarti tempat bercampurnya berbagai rasa layaknya omongan orang tentang pasangan yang pedas bagai sambal yang bisa diwadahi dengan baik maka akan tetap terasa enak.
  • Muthu atau ulekan menyimpan pesan agar mempelai dapat memecahkan segala masalah sekeras apapun agar bisa terselesaikan dan mencapai kenikmatan hidup.
  • Irus memiliki makna seseorang yang berumah tangga harus bisa mengolah rasa agar bisa menjadi pelajaran untuk tumbuhnya kedewasaan.
  • Padi bermakna kemakmuran dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, serta sifat agar semakin tinggi semakin merunduk.
  • Palawija yang terdiri dari pala gumantung dan pada kependhem bermakna agar tidak menggantungkan hidup orang lain, serta harus bisa memendam rasa sakit hati dan tidak menyimpan dendam.

Bagi teman teman yang penasaran dan terarik dengan budaya Begalan bisa lho langsung berkunjung ke Desa Sidanegara Kecamatan Kaligondang tepatnya di Dusun III Grumbul Klepu.

Contact Person : 0813-3828-0203 (Sutarko)

Salam Purbalingga Memikat!