Purbalingga – Kabupaten Purbalingga akhirnya memiliki Forum Komunikasi Desa Wisata (Deswita) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Forum tersebut menjadi wadah kerjasama untuk pengembangan wisata  di Purbalingga.

Kabid Pariwisata, Asisten Ekonomi Pembangunan, Direktur Purbasari Pancuran Mas, Ketua TIC Purbalingga, Ketua HPI Purbalingga, dan Pengurus FK Deswita dan Pokdarwis Kabupaten Purbalingga 2022-2026

“Saya minta pengurus yang baru terlantik untuk memetakan potensi wisata di desanya dan mengembangkannya sesuai dengan kekhasan masing-masing,” ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Agus Winarno saat memberikan sambutan mewakili Bupati Purbalingga di acara Rembug Desa Wisata dan Pokdarwis di Aula Kraca Bungur TWP Purbasari Pancuran Mas, Selasa, (05/07).

Agus melanjutkan desa wisata diharapkan tidak latah dalam mengembangkan wisatanya.  “Tidak semua desa wisata bisa seperti DLAS Serang, tidak kemudian latah meniru, tetapi angkat keunikan masing-masing,” ujarnya.

Rembug Desa Wisata dan Pokdarwis sendiri dilaksanakan oleh Dinporapar Kab. Purbalingga bekerjasama dengan stakeholder pariwisata seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Biro Wisata Purbalingga (Asbiling), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta Tourism Information Center (TIC).

Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Kab. Purbalingga Gunanto Eko Saputro

“Alhamdulilah sudah terbentuk kepengurusan FK Deswita dan Pokdarwis dengan ketua saudara Pulung Purwoko dari Desa Wisata Sedang,” ujar Kabid Pariwisata Dinporapar Gunanto Eko Saputro.

Gunanto menyebutkan di Kabupaten Purbalingga ada 24 Desa Wisata yang sudah memiliki Surat Keputusan Bupati. Selain itu, ada desa yang belum menjadi Desa Wisata tetapi sudah mengembangkan wisata dan memiliki Pokdarwis.

Ketua FK Deswita dan Pokdarwis Periode 2022-2026 Pulung Purwoko

Pulung Purwoko Ketua FK Deswita dan Pokdarwis Periode 2022-2026 menyebutkan akan segera menjalin kerjasama dengan stakholder pariwisata terkait. “Visi dan Misi kami untuk menghidupi wisata dan pelaku seyogyanya bisa hidup dari wisata,” ujarnya.