Terkadang hiruk pikuk suasana kota dapat membuat diri menjadi jenuh, berlibur dengan menikmati suasana asri sungai dapat menjadi pilihan untuk menikmati akhir pekan dan menyejukkan pikiran. Salah satu kekayaan wisata yang ada di Purbalingga adalah Wisata Susur Sungai Klawing.

Wisata Susur Sungai Klawing adalah salah satu daya tarik wisata yang terletak di Desa Wisata Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Wisata Susur Sungai Klawing merupakan sebuah rest area dengan suasana rindangnya pepohonan bambu dan tepat berada di tepi Sungai Klawing, atmosfir yang cocok untuk nongkrong di tepian sungai guna rehat sejenak dari rutinitas.

Di tempat yang dikelola oleh Pokdarwis Linggamas ini wisatawan dapat bersantai ria menikmati sejuknya suasana pinggiran sungai yang sejuk sambil memandangi megahnya Sungai Klawing ujar Sukirman (Ketua Pokdarwis Linggamas).

Sedangkan apabila ingin menikmati suasana yang sedikit berbeda, wisatawan dapat mencoba susur sungai Klawing. Selama kegiatan susur sungai berlangsung, para peserta akan diajak menikmati asrinya sungai Klawing dan melihat titik pertemuan sungai Klawing dan sungai Serayu yang disebut “congot” menggunakan perahu.

Tour Guide yang bertugas juga akan menjelaskan tentang kekayaan alam, budaya, sejarah, dan legenda dari Desa Wisata Kedungbenda. “Iya Mas, selama di atas perahu nanti ada guide yang menjelaskan” timpal Sukirman saat mendapat pertanyaan seputar tour guide di atas kapal.

Saat menyusuri sungai, Kampung Nelayan akan dilewati dan dapat disinggahi. Apabila tertarik para peserta dapat belajar tentang kehidupan nelayan di sini, seperti menangkap ikan, merajut jala, cara menentukan titik yang baik untuk berburu ikan.

Untuk dapat menikmati sensasi “healing” di tepian sungai Klawing, wisatawan hanya perlu merogoh kocek Rp5.000 untuk tiket masuk. Apabila ingin merasakan sensasi susur sungai maka cukup menambah Rp5.000 per orangnya, dengan ketentuan susur sungai akan dilaksanakan apabila setidaknya peserta mencapai 5 orang.

Setelah menyusuri pesona sungai Klawing, peserta dapat menikmati sajian Kupat Landan  dan Iwak Kali. Kupat Landan adalah Ketupat khas Desa Kedungbenda yang berwarna coklat kemerahahan dikarenakan penggunaan abu pelepah daun kelapa pada saat pengolahannya. Abu pelepah daun kelapa akan dicampurkan ke air lalu didiamkan semalaman, campuran air dan abu yang telah disuling tersebut yang nantinya akan digunakan untuk memasak dan memberikan warna merah pada Kupat Landan.

Sedangkan Iwak Kali adalah olahan ikan yang ditangkap di sungai Klawing oleh nelayan setempat dan digoreng garing. Jenis ikan yang dihidangkan pun tak mementu terkadang jenis senggaraing, terkadang putihan, terkadang jenis ikan lain. “Jenis ikannya nggak nentu Mas, tergantung nelayan dapatnya apa tapi paling sering putihan” jelas Sulastri (anggota Pokdarwis Linggamas). Hidangan ini biasa dihidangkan dengan sayur jantung pisang untuk memperkaya kompleksitas rasa.

Susur sungai ini pertama kali diadakan sejak tahun 2014 dan setiap tahunnya terus berinovasi agar dapat memberikan suatu pengalaman yang berbeda para wisatawan, salah satunya adalah dengan mengadakan event seperti Festival Congot 2019.

Selain kegiatan wisata, terdapat fasilitas lain guna menunjang kegiatan wisata di yaitu Bale Nyai Beling,dengan kapasitas hingga 40 orang untuk melakukan kegiatan MICE (Meetings, incentives, conferences & exhibitions).

Apabila pembaca penasaran dan ingin tahu lebih lanjut tentang Wisata Susur Sungai Klawing, pembaca dapat mengunjungi social media dari Desa Wisata ini yaitu https://www.facebook.com/people/Susur-Sungai-Klawing-Desa-Wisata-Kedungbenda/100063499963632/ dan https://www.instagram.com/deswita_kedungbenda/