Proud of local pride!!

Gaes, mau belajar berkebun Anggur? Nggak usah jauh-jauh. Sekarang ini di Desa Kaligondang ada Kebun Anggur, Cruuth Garden adalah namanya. Di sini, pengunjung dapat belajar tentang ragam varietas anggur, cara menanam, cara merawat sampai memanen buah eksotis itu.

For your information, ada 15 macam varietas Anggur yang ditanam di Cruuth Garden, seperti Ninel, Baikonur, Moondrop, Everest dan lainnya. Ragam varietas tersebut akan menghasilkan rasa dan penampakan yang berbeda.  

Cruuth Garden berlokasi di Dusun 3, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, hanya sekitar 20 menit dari pusat kota Purbalingga. Kebun Anggur yang mengedepankan edukasi ini dikelola oleh Suharso yang dikenal dengan Mas “Cruuth”. Kebunnya buka setiap hari dengan pada hari Senin – Jum’at dari pukul 16.00 hingga 22.00 (apabila tidak melakukan reservasi terlebih dahulu). Sedangkan untuk weekend buka selama full day dari pagi hingga malam.

“Nah kalau buka yang dari sebelum ada pesanan dari hari sebelumnya setelah jam kerja sampai malam. Sabtu dan Minggu full dari pagi sampai malam” ujar Harso yang merupakan senior penyuluh pertanian di Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga ini.

Cruuth Garden dibawah binaan langsung oleh Dinas Pertanian melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kaligondang untuk mengembangkan potensi dari budidaya anggur ini. Kemudian, Cruuth Garden juga menjalin kerjasama dengan Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia ( Perhiptani ) Purbalingga.

Untuk pengunjung yang ingin berkebun anggur, Harso dan rekan-rekannya akan membimbing proses perawatan tanaman anggur, proses pruning, penyemprotan obat hama, dan pemupukan. Menurutnya, sebenarnya tak repot menanam Anggur.

“Kalau yang wajib luangkan waktu cukup 1 hari setiap minggu, tanaman anggur dapat tumbuh maksimal dan segera berbuah,” katanya.

By the way, hasil buah yang ditanam di Cruth Garden rasanya tak kalah dengan anggur import, “Ehm.. buahnya manis dan ada asemnya, renyah juga dan juicy, seperti meletus di mulut” ujar Afni, salah satu pengunjung saat mencicipi buah anggur jenis Ninel dari Cruuth Garden.

Untuk menikmati pengalaman menjadi pembudidaya tanaman anggur ini para wisatawan hanya perlu merogoh Rp500.000 per paket. Fasilitas yang didapat tentunya pengalaman langsung berkebun tanaman anggur, lalu wisatawan akan mendapat 2 buah bibit anggur untuk dibawa pulang. Tidak hanya sampai situ, Harso “Cruuth” menerima konsultasi tentang perawatan hingga berbuah, sehingga dijamin wisatawan akan membawa pulang sesuatu yang baru.

“Setiap pengunjung atau pembeli bibit dari kami, itu akan kita dampingi sampai berbuah” ujar Harso.

Meskipun baru dibuka sejak tahun 2020, Cruuth Garden sudah pernah beberapa kali menjadi lokasi studi banding budidaya anggur dari kelompok tani, pemdes maupun kelompok masyarakat yang lain. Kemudian, sebanyak 20 dosen dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Fakultas Pertanian juga pernah belajar budidaya anggur ke sini.

Eh, penasaran dengan nama Cruuth nggak sih? Jangan negatif thinking dulu, Cruuth itu menurut Harso adalah akronim dari Cara Raih Uang Untuk Bertahan Hidup… hehe.

Ia berharap Kebun Anggurnya bisa menjadi salah satu obyek wisata edukasi, khususnya di bidang pertanin. Jadi, ke depan, Ia akan menyiapkan paket untuk wisata edukasi dan juga memperluas kebunnya.

Apabila penasaran dengan Cruuth Garden ini dapat mengunjungi media sosial mereka yaitu https://www.instagram.com/cruuth_garden/. Untuk menikmati pengalaman baru ini sebaiknya melakukan reservasi ke Mas Harso melalui kontak berikut 0821 3460 3391