Muhammad Riyanto atau lebih dikenal sebagai Aam Riyanto adalah seorang Pegiat Wisata dan Content Creator kelahiran Bandung yang sejak 2004 menetap di Purbalingga. Awal mula seorang Aam Riyanto berkecimpung di dunia wisata karena minatnya dalam berwisata ke tempat – tempat yang belum terlalu dikenal (hidden gems) sejak tahun 2014, saat itu Aam datang dan mendokumentasikan obyek wisata hanya sekedar untuk dipamerkan di grup – grup Facebook yang dia ikuti.

Pada 2015 Aam Riyanto mulai bergeser ke platform yang sedang digandrungi yaitu Instagram, di tahun yang sama Aam perlahan mulai bergeser dari handphone fotografi ke kamera fotografi sekaligus mengeksplor videografi. Saat ini Aam Riyanto sedang gencar mengeksplor wisata keluarga mengingat anak dari yang bersangkutan masih lah terlalu kecil untuk diajak berkunjung ke beberapa hidden gems di Purbalingga.

Aam Riyanto memulai belajar skill fotografi dan videografi secara otodidak, rasa penasaran yang muncul saat bermain media sosial dan melihat beragam karya perlahan – lahan memancing Aam Riyanto belajar via Youtube, bergabung dengan beberapa organisasi hingga bertanya ke beberapa profesional di bidangnya.

Karya – karya Aam Riyanto sendiri banyak dan beragam, beberapa di antaranya sebagai berikut :

  1. Video wisata Purbalingga “Purbalingga Memikat – Wonderful Indonesia”

2. 2020, film tentang COVID 19 “Mudik di tengah Pandemik”

https://www.facebook.com/watch/?v=552702392309375

3. Beberapa video klip dari Namira D.

Telah mengeksplor beragam wisata alam di Purbalingga sejak 2014, menurut Aam Riyanto sebagai pegiat wisata terdapat banyak destinasi “hidden gems” yang menarik di Purbalingga. Seperti di Kecamatan Karangjambu ada Gunung Beser dengan pemandangan hutan pinus yang asri. Lalu tempat mencari sunrise terbaik menurut Aam Riyanto adalah Bukit Lompong dengan pemandangan Gunung Slamet.

Atau ada Bukit Mertelu dengan view 360° dari Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya. Beragam Curug yang masih alami dan jarang tersentuh pun terdapat di Kota Perwira ini, seperti Curug Sumba dan Curug Pengantin. Di Gunung Wuled juga terdapat “hidden gems” berupa pemandian air panas alami.

Beberapa pertanyaan yang sempat ditanyakan dari para pendengar untuk Aam Riyanto selaku narasumber.

Pertanyaan 1 : Rizka, Kaligondang, “Apa yg memotivasi Narasumber untuk mulai memvideokan wisata di Purbalingga?”

Jawaban : Awalnya hanya sebatas karena Aam Riyanto ingin pansos (panjat sosial) saja. Namun di tahun 2015 mulai ada kesadaran diri Aam Riyanto bahwa Purbalingga itu bagus dan potensinya nggak kalah dari Yogyakarta atau Bali. Sejak saat itu Aam lebih tergugah dan lebih aktif mempromosikan wisata di Purbalingga. Aam Riyanto bersama MTMA Purbalingga memiliki satu visi bersama untuk melakukan dokumenter wisata di Purbalingga.

Pertanyaan 2 : Vika “Apa pentingnya ada dokumentasi video di Purbalingga?”

Jawaban : Melakukan dokumentasi dengan foto nggak kalah bagus tapi melakukan dokumentasi dengan video memiliki nilai lebih, seperti lebih informatif dan lebih represtatif keadaan sesungguhnya. Selain itu, terkadang foto dan keadaan asli bisa sedikit berbeda karena pengambilan sudut, proses editing, dll

Pertanyaan 3 : Mas Kiss, Banjarnegara “Kalau kawula muda kan memang lebih suka eksplor hidden gems krn ada rasa tertantang. Nah untuk eksplor –  eksplor hidden gems itu apa perlu ada izin khusus atau pengawalan khusus??

Jawaban : Ada beberapa tips, pertama pastikan cari informasi terlebih dahulu, misal lihat hidden gems di grup FB setidaknya tanyakan kondisi di sana seperti apa ke orang yang menggunggah postingan hidden gems tsb, kedua jangan bepergian sendiri untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan, ketiga bertanya ke warga lokal untuk lebih mengenal kondisi di tujuan.

Pertanyaan 4 : Fatih, Karangmoncol “Saya ingin jadi creator tapi baru punya HP aja, ada saran dan tips?”

Jawaban : Semua karya itu kan berkembang, saya dulu juga pakai HP. Setiap hari tambah referensi terus latihan secara konsisten.

Aam Riyanto pun sempat bercerita suka dan duka selama menjadi Pegiat Wisata dan Content Creator. Pengalaman menyenangkan menjadi seorang pegiat wisata dan content creator adalah sering diundang ke sana kemari baik sebagai narasumber ataupun membuat konten promosi.

Sedangkan pengalaman duka yang hingga detik ini diingat Aam Riyanto adalah pada tahun 2015, untuk mencari sunrise Aam Riyanto dan Team pergi ke suatu wilayah di Purbalingga dan akan melakukan camping namun tiba – tiba warga lokal mendatangi dan menghukum Aam Riyanto karena lokasi tersebut diklaim bukanlah tempat untuk camping walau tidak ada larangan tertulis.

Untuk menutup bincang wisata kali ini, Aam Riyanto menyampaikan harapan untuk Pariwisata Purbalingga. Ia berharap para pegiat wisata seperti Pokdarwis semoga dapat mengelola wisata dengan lebih menyeluruh lagi. MTMA sangat welcome untuk Kerjasama dalam promosi.