Kembali bersama Purbalingga Memikat on Air seri #17. Pembahasan kali ini adalah Festival Kopi Purbalingga #3 : Mayuh Ngopi Maning. Narasumber kali ini adalah Arif Susanto (Arif) selaku Ketua Panitia Festival Kopi Purbalingga ke-3, ditemani oleh Zaka Bagas Wirawan (Bagas) sebagai Humas dan Imron Abdurrosyid (Imron) selaku panitia bagian acara, dengan penyiar Martini Rahayu (Titin).

Festival Kopi Purbalingga adalah pameran rutin yang ditujukan untuk mengenalkan kopi asli Purbalingga ke khalayak yang lebih luas, sekaligus ajang silahturahmi pelaku industri kopi se-Purbalingga.

Awal munculnya Festival ini karena adanya aspirasi para pelaku industri kopi (petani, prosesor kopi, roastery, hingga barista) yang mengeluhkan susahnya apabila ingin bersilahturahmi secara tatap muka. Terkadang harus membuat janji seminggu sebelumnya untuk bertemu dengan sebagian kelompok pelaku industri. Para pelaku industri kopi di Purbalingga ini pun berinisiatif membuat suatu acara, di mana para pelaku industri kopi dapat berkumpul bersama selama suatu periode tertentu untuk menjalin silahturahmi, bertukar ide dan ilmu, bahkan bekerjasama sekaligus mempromosikan kopi lokal Purbalingga.

Festival Kopi Purbalingga pertama diadakan pada tahun 2018 berlokasi di Alun – Alun Purbalingga. Lalu seri kedua acara ini diadakan di GOR Goentoer Darjono Purbalingga pada tahun 2019. Sempat vakum selama 2 tahun, Festival Kopi Purbalingga ketiga akan hadir kembali di Usman Janatin City Park pada tanggal 6 – 8 Oktober 2022 nanti.

Festival Kopi Purbalingga #3 akan diramaikan oleh 23 tenant dari seluruh Purbalingga (terhitung pertanggal 29 September 2022). Akan ada pameran kopi lokal, live music, lomba V60 Throwdown dan kegiatan lainnya.

Untuk menghadiri acara ini, para pembaca cukup datang ke Taman Kota Usman Janatin pada tanggal yang sudah ditentukan, jam 16.00 – 23.00 WIB. Harga tiket masuknya pun gratis. Pada tanggal 8 Oktober akan ada acara puncak yaitu perlombaan V60 Throwdown Battle.

Di Purbalingga sendiri ada 4 jenis kopi yang dapat dinikmati, yaitu : Arabica, Robusta, Liberica, dan Exelca. Jenis Arabica dan Robusta dapat ditemukan di daerah Gunung Kelir dan Gunung Malang sedangkan perkebunan kopi jenis Liberica ada Pengadegan dan jenis Exelca di Rembang.

Mamat dari Belaraksa, Karangmoncol sempat bertanya “Apakah ada komunitas semacam petani kopi, pengusaha kopi, dan juga penikmat kopi? Kemudian kegiatannya apa saja? Setelah itu upaya-upaya apa yang dilakukan oleh komunitas untuk bisa meningkatkan kualitas kopi di Purbalingga?”

“Kalau komunitas sebenarnya di Purbalingga kita punya Ruang Kopi, jadi di situ (komunitas Ruang Kopi) mewadahi seluruh pelaku industry kopi dari hulu sampai hilir itu, mulai dari teman-teman petani, prosesor sampai ke pelaku kedai. Pelaku kedai juga ada owner, ada barista mereka itu semua bergabung ke komunitas tersebut” jawab Arif Susanto.

Kegiatan yang dilakukan komunitas Ruang Kopi adalah mengenalkan kopi Purbalingga tingkat nasional dengan bekerjasama dalam berbagai kegiatan dengan beragam komunitas

Bagas menjelaskan selain Ruang Kopi, ada komunitas lain yaitu Kompak (Komunitas Petani Kopi Purbalingga). “Ada yang lebih spesifik lagi, yaitu KOMPAK (Komunitas Petani Kopi Purbalingga) yang diketuai oleh Mas Bryan, Kompak itu ada di dalam Ruang Kopi” jelasnya.

Harapan para narasumber terhadap Festival Kopi Purbalingga ketiga ini adalah acara dapat berjalan lancar, para pengunjung puas, dan bermanfaat bagi para pengunjung dan juga para pelaku industri kopi.

Informasi lebih lanjut tentang Festival Kopi Purbalingga #3 pembaca dapat mengunjungi sosial media resmi mereka yaitu https://instagram.com/festkopi?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Mayuh ngopi maning di Festival Kopi Purbalingga #3!!!