Purbalingga – Forum Komunikasi Desa Wisata Jawa Tengah mengadakan Pertemuan Rutin yang Ke 24 dengan mengambil tema Mengembalikan Roh Desa Wisata. Acara bertempat di Dlas Serang, Purbalingga, Jumat (30/09).

Plh. Kadisporapar Provinsi Jawa Tengah (Kabid Pemasaran Pariwisata) Setyo Irawan mengapresiasi atas semangat kekompakan dan rasa gotong royong yang dimiliki para peserta.

Setyo menyampaikan rencana nantinya akan melibatkan para tokoh dan pihak-pihak lain terkait wacana menggabungkan kepengurusan FK Deswita dan FK Pokdarwis tingkat Jawa Tengah, kepengurusan FK Deswita Jawa Tengah akan selesai tahun 2023.

Anggota DPRD Jawa Tengah Mukhlis Husein mengutarakan saat pembangunan awal Owabong mendapatkan tantangan. Namun berkat tekad kuat Bupati Purbalingga saat itu agar orang bisa berwisata di Purbalingga dan menghabiskan uang di Purbalingga dengan tagline one day tour akhirnya terlaksana.

Tahun 2020 Pemerintah Provinsi mengalokasikan 18.5 milyar, tahun 2021 sejumlah 32 milyar dan tahun 2022 sebanyak 18.5 milyar untuk bantuan keuangan bagi pemerintah desa. 

“Semangat masing-masing pengelola wisata harus ada”, ujar Mukhlis. Menurutnya, desa yang layak mendapatkan bantuan ialah desa yang sudah mempunyai SK Bupati.

Kepala Dinporapar Kab. Purbalingga Ir. Prayitno, MSi menyampaikan saat ini ada 24 desa wisata yang ber-SK Bupati. “Pengembangan Desa Wisata di Purbalingga saat ini tidak hanya  mengejar kuantitas saja, namun juga kualitasnya”, ujar Prayitno. 

Saat ini Purbalingga sudah ada Forum Komunikasi Desa Wisata dan Forum Komunikasi Pokdarwis. Dari sisi regulasi, Purbalingga merupakan kabupaten ke dua yang memiliki Perda Penyelenggaraan Kepariwisatan yang mendasari pada UU Cipta Kerja.

Prayitno berpesan, “Saya berharap setelah pertemuan ini desa-desa wisata di Jawa Tengah semuanya bangkit dan terus berkembang menjadi desa wisata yang maju, mandiri dan berdaya saing”, tambahnya. 

Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Jawa Tengah Tatak Sariawan menyampaikan pertemuan Desa Wisata Se Jawa Tengah pertama kali diadakan pada tahun 2014. Dirinya menambahkan kegiatan ini bisa menjadi ruang sharing berkaitan untuk kemajuan desa wisata di Jawa Tengah. “Jawa Tengah sudah ada desa wisata sebanyak 818 desa wisata”, ujar Tatak.

Kepala Desa Serang Sugito menceritakan pengalamannya dalam membangun Desa Wisata Serang hingga sukses seperti saat ini. Dirintis sejak tahun 2009, tahun 2010 resmi ditetapkan sebagai Desa Wisata berdasarkan SK Bupati Purbalingga. 

Sugito menyampaikan kunci sukses Desa Wisata Serang adalah fokus dan konsisten dalam membangun serta memiliki masterplan. Saat ini Desa Wisata Serang memiliki area parkir 20 hektar dengan berbagai daya tarik wisata. Kunjungan wisatawan tercatat sekitar 400.000 orang.

Sarasehan Desa Wisata diiringi penampilan kesenian Tarian Sikopyah, Wayang Jemblung dan Musik Kenthongan. Acara pada Pertemuan Rutin FK Deswita Jateng Ke 24 dihadiri 15 Kabupaten Dinas Pariwisata dan Pegiat Desa Wisata Se – Jawa Tengah dengan total peserta lebih dari 150 orang.